Selasa, 08 Desember 2015

Antara Moderat, Liberal, Radikal dan Fundemental yang mana bisa di sebut Islam di jalan Allah?

"Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. (tdk ke-kiri dan ke-kanan, tetap ditengah-tengah) Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka".QS.5: 66.

Semoga Allah melindungi kita dari tipu daya setan yang terkutuk dalam menjelaskan issue yang selalu melekat di dalam masyarakat beragama, terutama islam. Yaitu issue strategi perjuangan dalam agama melawan reformist dengan label; Moderat, Liberal, Radikal dan Fundamen.

Sesungguhnya ke 4 golongan tersebut bukanlah agama, adalah strategi, mereka memiliki banyak persamaan dalam mengikuti perintah-perintah Allah, hanya masing-masing golongan berbeda menafsirkan ayat-ayat Allah atau berbeda merujuk ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an.

Kenapa terjadi demikian? Karena penerima (nabi) wahyu dari Allah sudah ribuan tahun wafat. Jadi kalau terjadi perbedaan dalam menafsirkan wahyu-wahyu Allah dalam masarakat Yahudi, Nasrani dan Muslim, sudah menjadi sunnatullah.

Lebel seperti;Liberal, Moderat dan Radikal ini sudah ada sebelum agama islam datang. Sebagaimana di tulis dalam ayat Allah diatas itu.Allah menjelaskan dlm ayatNya QS.5:56, Golongan moderatlah yang dirahmati oleh Allah SWT, jalan yang lurus yang tidak menyimpang banyak ke-kiri dan ke-kanan.
  • Islam Moderat.
Pengertian dari ‘Islam moderat’bukanlah tanpa konsep dan landasan. Justeru, istilah itu muncul dengan dasar atau landasan teologis dan ontologis (sesuatu yang bersifat konkret). Istilah Islam moderat ialah bagian dari ajaran Islam yang universal. Istilah Islam moderat memiliki padanan dengan istilah Arab ummatan wasathan atau al-din al-wasath. Allah SWT berfirman yang artinya, “Dan demikianlah Aku (Tuhan) jadikan kalian umat yang “wasat” (adil, tengah-tengah, terbaik) agar kalian menjadi saksi (syuhada’) bagi semua manusia, dan agar Rasul (Muhammad SAW) menjadi saksi (syahid) juga atas kalian.” (Q. S. Al-Baqarah:143). Umatan wasathan dalam ayat tersebut berarti “golongan atau agama tengah”.

      Kata "wasat" dalam ayat di atas, jika merujuk kepada tafsir klasik seperti al-Tabari atau al-Razi, mempunyai tiga kemungkinan pengertian, yakni: umat yang adil, tengah-tengah, atau terbalik. Ketiga pengertian itu, pada dasarnya, saling berkaitan.

Sebagai istilah untuk penggolongan corak pemikiran dan gerakan istilah “Islam moderat” dperlawankan dengan istilah lain, yaitu Islam radikal. Islam moderat, dalam pengertian yang lazim kita kenal sekarang, adalah corak pemahaman Islam yang menolak cara-cara kekerasan yang dilakukan oleh kalangan lain yang menganut model Islam radikal.

Sejarah munculnya Islam Moderat.
Golongan ini adalah golongan antara Liberal dan Radikal, jalan tengah yaitu jalan yang lurus, tidak ke-kiri dan tidak ke-kanan. Jalan yang diredhoi oleh Allah, jalan yang pendek,aman dan cepat sukses di dunia dan akirat.QS.5: 56.

Oleh karena golongan Moderat adalah antara liberal dan radikal, sudah tentu ada persamaan perjuangan dengan liberal dan radikal. Dan sudah tentu pula ada perbedaannya. Mari kita tinjau apa perbedaannya dan kesamaannya yang mendasar.
  • Islam Liberal.
Istilah Islam Liberal disusun dari dua buah kata, yaitu Islam dan liberal. Islam maksudnya adalah agama Islam, yang diturunkan oleh Allah kepada Muhammad saw. Dan Liberal yang artinya adalah kebebasan. 

Setelah dua kata ini disusun, kata liberal berfungsi sebagai keterangan terhadap Islam, sehingga bisa secara singkat bisa dikatakan islam yang liberal atau bebas. Gerakan Islam liberal, sebagaimana ditulis oleh tokohnya tujuannya adalah untuk untuk membebaskan (liberating) umat Islam dari belenggu keterbelakangan dan kejumudan. Sayangnya, gerakan ini menjadi liar dan benar-benar liberal, hingga mereka pun hendak melepaskan diri dari nash-nash al-Qur’an dan sunnah. Kalaupun mereka masih mengutip Qur’an dan hadis, mereka adakan penafsiran liberal sedemikian rupa hingga memenuhi selera mereka.

Karakteristik Islam Liberal.
Dari pengamatan kita membaca buku-buku yang diturunkan oleh Allah (Taurat,Injil dan Al-Qur’an) dan pengamalan/pengaplikasian ajaran agama di lapangan, terutama di Amerika (Nasrani) kita dapat menyimpulkan ciri Liberal adalah sebagai berikut:
  1. Tidak lagi menjujung nama agama, tetapi lebih condong kepada peraturan2 Universal, the common value of life.
  2. Berpendapat setiap agama adalah sama, peraturan2 agama mengajak kepada kebaikan dan mejahui tindakan kekerasan yang dapat melukai orang lain.(hablul minan nas)
  3. Merdeka menjalankan keyakinan masing2 (agama, berpakaian dan berbicara) tidak ada paksaan, dan harus saling hormat menghormati.
  4. perbedaan2 yang terdapat dlm masarakat.
  5. Mengizinkan perkawinan berbeda sex, dan boleh obortion(Pro- choise).
  6.  Pergaulan bebas, dll.
Golongan Liberal ini pada umumnya menyokong Partai Demokrat. Partai Demokrat ini banyak mendapat sokongan dari masarakat Holywood, bintang-bintang Flim dll.

Dalam masarakat islam, juga terdapat golongan Liberal ini yang mana strategi perjuangan adalah sama, mencontoh liberal dari umat Nasrani. Hanya berbeda agama saja.

Sejarah munculnya Islam Liberal.
Sesungguhnya, munculnya Islam Liberal itu adalah dalam rangka menghadang laju perkembangan kaum muslimin yang setia dan taat pada al-qur’an dan hadis. Mereka menganggap muslim yang taat pada dua ajaran islam ini sebagai kaum militan fundamentalis. Tentang later belakang ini, di dalam situs resmi Islam Liberal dinyatakan, “sudah tentu, jika tidak ada usaha-usaha untuk mencegah dominannya pandangan keagamaan yang militan (fundamentalis) itu, dalam waktu yang panjang, pandangan-pandangan kelompok keagamaan yang militan ini boleh menjadi dominan. Hal ini jika terjadi, akan mempunyai akibat buruk buat usaha memantapkan demokrasi di Indonesia. Sebab pandangan keagamaan yang militan biasanya menimbulkan ketegangan antara kelompok-kelompok agama yang ada. Sebut saja antara Islam dan Kristian. Pandangan-pandangan kegamaan yang terbuka (inklusif) plural, dan humanis adalah salah satu nilai-nilai pokok yang mendasari suatu kehidupan yang demokratis.”

Istilah Islam Liberal ini diperkenalkan oleh seorang intelektual asal India, Asaf 'Ali Asghar Fyzee, pada tahun 1950-an. Pada salah satu tulisannya dia menuliskan, ”Kita tidak perlu menghiraukan nomenklatur. Tetapi jika sebuah nama harus diberikan padanya, marilah kita sebut itu 'Islam liberal” Kemudian istilah ini dipopulerkan di Indonesia melalui karya Greg barton, Leonard Binder dan Charles Kurzman.
  • Islam Radikal
Kata radikal berasal dari kata radix yang dalam bahasa Latin artinya akar. Dalam kamus, kata radikal memiliki arti: mendasar (sampai pada hal yang prinsip), sikap politik amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan), maju dalam berpikir dan bertindak (KBBI, ed-4, cet.I, 2008).

Sejarah munculnya Islam Radikal.
Munculnya isu-isu politis mengenai radikalisme Islam merupakan tantangan baru bagi umat Islam untuk menjawabnya. Isu radikalismeIslam ini sebenarnya sudah lama mencuat di permukaan wacana internasional. Radikalisme Islam sebagai fenomena historis-sosiologis merupakan masalah yang banyak dibicarakan dalam wacana politik dan peradaban global akibat kekuatan media yang memiliki potensi besar dalam menciptakan persepsi masyarakat dunia6. Banyak label label yang diberikan oleh kalangan Eropa Barat dan Amerika Serikat untuk menyebut gerakan Islam radikal, dari sebutan kelompok garis keras, ekstrimis, militan, Islam kanan, fundamentalisme sampai terrorisme. Bahkan di negara-negara Barat pasca hancurnya ideology komunisme (pasca perang dingin) memandang Islam sebagai sebuah gerakan dari peradaban yang menakutkan. Tidak ada gejolak politik yang lebih ditakuti melebihi bangkitnya gerakan Islam yang diberinya label sebagai radikalisme Islam. Tuduhan-tudujan dan propaganda Barat atas Islam sebagai agama yang menopang gerakan radikalisme telah menjadi retorika internasional.
      Label radikalisme bagi gerakan Islam yang menentang Barat dan sekutu-sekutunya dengan sengaja dijadikan komoditi politik. Gerakan perlawanan rakyat Palestina, Revolusi Islam Iran, Partai FIS Al-Jazair, perilaku anti-AS yang dipertunjukkan Mu’ammar Ghadafi ataupun Saddam Hussein, gerakan Islam di Mindanao Selatan, gerakan masyarakat Muslim Sudan yang anti-AS, merebaknya solidaritas Muslim Indonesia terhadap saudara-saudara yang tertindas dan sebagainya, adalah fenomena yang dijadikan media Barat dalam mengkapanyekan label radikalisme Islam.Tetapi memang tidak bisa dibantah bahwa dalam perjalanan sejarahnya terdapat kelompok-kelompok Islam tertentu yang menggunakan jalan kekerasan untuk mencapai tujuan politis atau mempertahankan paham keagamaannya secara kaku yang dalam bahasa peradaban global sering disebut kaum radikalisme Islam.

Karakteristik Islam Radikal
  1. Memaksakan hukum agama kepada orang lain atau dgn membuat undang2.
  2. Orang2 atau golongan yang berbeda agama dgn mereka di anggap musuh Tuhan atau ingkar Tuhan.Tidak menghormati keyakinan orang lain.
  3. Pemerintahan mengakui satu partai agama, yang mirip dengan sistem komunis.Tidak tolerensi dgn perbedaan2.
  4. Anti Obortion(penggugura n bayi) dan anti penikahan sama jenis sex.(Lesbian dan Gay),anti pergaulan bebas
  5. Condong melakukan tindakan kekerasan terhadap lawan2 nya bahkan dengan membunuh lawan2nya,nabi2 dan Reformer. Seperti di contohkan dlm al Quran menyiksa nabi Isa di salip, memerangi Nabi Muhammad saw.
  6. beberapa kali peperangan dll.

       Golongan Radikal/conservative ini pada umumnya menyokong Partai Republik. Dalam masarakat muslim juga ada golongan Radikal/ extremis yang hampir sama strategi perjuangan dengan golongan radikal Nasrani dan yahudi.

Yang sangat kita sayangi sekali dlm masarakat islam masih berlansung sampai hari ini perbuatan2 kekeraan,penzoliman dan bahkan pembunuhan2 dgn bom2 bunuh diri sesama saudara2 sebangsa dan seiman. Lihatlah di Iraq, Pakistan, Sudan, Afaganistan, Indonesia, Negeria dll. Tidakah menyidihkan kita semua?

Sedangkan masarakat Nasrani, Yahudi, Budha pada umumnya sudah relatif TIDAK ada lagi tindakan penzoliman dan kekerasan karena berbeda menafsirkan Bible.Setiap golongan merdeka menafsirakn Bilble.

Mereka sudah dapat menciptakan hidup yang TOLERENSI,damai, harmonis dalam perbedaan atau hidup yang orang2 dewasa. Mereka sudah sukses meng-aplikasikan salah satu peraturan agama dlm bermasarakat yang berbeda beda keyakinan dan tafsiran, yaitu menghormati keyakinan orang lain artinya mencitai ciptaan ALLAH yang mana ALLAH menciptakan manusia bermacam macam pendapat/keyakinan. Ini kunci hidup damai harmonis di dunia ini.Agama mu untuk kamu,agama ku untuk aku.
  • Islam Fundamental
Definisi Islam fundamental : Orang Islam yang menegakkan syaria’at Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist secara sepenuhnya dan semurni-murninya.

Beberapa pandangan islam fundamental
Pertama, dari segi keyakinan keagamaanya, mereka bersikap sangat kaku dan literalis terhadap teks-teks keagamaan. Mereka sangat menekankan simbol-simbol keagamaan daripada substansinya serta mengangap Islam sebagai doktrin yang telah mengatur segala-galanya tanpa terkecuali.

Kedua, sikap dan pandangannya yang eksklusif, mereka selalu mengklaim dengan menekankan bahwa keyakinan mereka yang benar, sehingga orang yang berseberangan atau berbeda dengan mereka dianggap salah dan harus dikutuk. Oleh sebab itu gerakan ini sangat cepat untuk memvonis seseorang sesat, kafir, bid’ah dan lain sebagainya.

Ketiga, dari segi budaya dan sosial, terkesan kolot, kuno. Hal ini disebabkan sikap mereka terhadap produk budaya modern kendatipun sifatnya kultural bukan masuk pada wilayah keyakinan.

Keempat,dari segi bentuk dan sifat gerakannya, mereka cendrung memaksakan kehendak dengan menggunakan berbagai cara termasuk dengan cara-cara kekerasan, seperti hasutan, pemukulan, pengrusakan, bahkan pengeboman atau dengan kata lain selalu menggunakan penghakiam sendiri.

Sejarah munculnya Islam Fundamental
Secara historis, istilah fundamentalisme muncul pertama dan populer di kalangan tradisi Barat-Kristen. Namun demikian, bukan berarti dalam Islam tidak dijumpai istilah atau tindakan yang mirip dengan fundamentalisme yang ada di barat.
Pelacakan historis gerakan fundamentalisme awal dalam Islam bisa dirujukkan kepada gerakan Khawarij, sedangkan representasi gerakan fundamentalisme kontemporer bisa dialamatkan kepada gerakan Wahabi Arab Saudi dan Revolusi Islam Iran ( Azyumardi Azra, 1996:107 ).
Secara makro, faktor yang melatarbelakangi lahirnya gerakan fundamentalis adalah situasi politik baik tingkat domestik maupun di tingkat internasional. Ini dapat dibuktikan dengan munculnya gerakan fundamentalis pada masa akhir khalifah Ali bin Abi Thalib, di mana situasi dan kondisi sosial politik tidak kondusif. Pada masa khalifah Ali, perang saudara berkecamuk hebat antara kelompok Ali dan Muawiyah karena masalah pembunuhan Utsman.
Dalam keadaan runyam, Khawarij yang awalnya masuk golongan Ali membelot dan muncul secara independen ke permukaan sejarah klasik Islam. Dengan latar belakang kekecewaan mendalam atas roman ganas dua kelompok yang berseteru, mereka berpendapat bahwa Ali dan Muawiyah kafir dan halal darahnya. Kemudian Ali mereka bunuh, sedangkan Muawiyah masih tetap hidup. (as-Syahrustani,t.t.:131-137).

Karakteristik Islam Fundamental
Pertama, mereka cenderung melakukan interpretasi literal terhadap teks-teks suci agama dan menolak pemahaman kontekstual atas teks agama karena pemahaman seperti itu dianggap mereduksi kesucian agama.

Kaum fundamental  mengklaim kebenaran tunggal. Menurut mereka, kebenaran hanya ada di dalam teks dan tidak ada kebenaran di luar teks bahkan kebenaran hanya ada pada pemahaman mereka terhadap apa yang dianggap sebagai prinsip-prinsip agama. Mereka tidak memberi ruang kepada pemahaman dan penafsiran selain mereka. Sikap yang demikian ini adalah sikap otoriter.

Kedua, mereka menolak pluralisme dan relativisme. Bagi kaum fundamentalis, pluralism merupakan produk yang keliru dari pemahaman terhadap teks suci. Pemahaman dan sikap yang tidak selaras dengan pandangan kaum fndamentalis merupakan bentuk dari relativisme keagamaan, yang terutama muncul tidak hanya karena intervensi nalar terhadap teks kitab suci, tetapi juga karena perkembangan sosial kemasyarakatan yang telah lepas dari kendali agama.

Ketiga, mereka memonopoli kebenaran atas tafsir agama. Kaum fundamentalis cenderung menganggap dirinya sebagai penafsir yang paling benar sehingga memandang sesat aliran yang tidak sepaham dengan mereka. Di dalam  khasanah Islam perbedaan tafsir merupakan suatu yang biasa, sehingga dikenal banyak mazhab. 4 mahzab terbesar di Indonesia adalah Ikhwanul Muslimin, Salafi atau Wahabi, Hizbut Tahrir, dan Habib.

Sikap keagamaan yang seperti ini berpotensi untuk melahirkan kekerasan. Dengan dalih atas nama agama, atas nama membela Islam, atas nama Tuhan mereka melakukan tindakan kekerasan, pengrusakan, penganiayaan, dan bahkan sampai pembunuhan.

Keempat, setiap gerakan fundamentalisme hampir selalu dapat dihubungkan dengan fanatisme, eksklusifisme, intoleran, radikalisme, dan militanisme. Kaum fundamentalisme selalu mengambil bentuk perlawanan yang sering bersifat radikal teradap ancaman yang dipandang membahayakan eksistensi agama.

Beberapa karakteristik lain dari gerakan fundamentalisme Islam, yaitu :
  1. Mempunyai prinsip interpretasi ajaran agama yang berbeda atau berseberangan dengan tradisi yang berlaku. Kemudian secara aktif, kelompok ini akan bergerak untuk memperjuangkan hasil penafsirannya tersebut dengan pelbagai cara; dari kritik persuasif hingga tindakan tegas yang menjurus anarkhisme. Pada titik inilah fundamentalisme kerap dipersepsikan sebagai gerakan negatif.
  2. Lazimnya kelompok ini memiliki perilaku yang eksklusif, tertutup, dan mencurigai kelompok lain. Kendati dalam sebuah kesempatan bisa sangat terbuka untuk berdialog dengan kelompok lain tetapi tujuannya sekadar membantah argumentasi mereka.
  3. Berkat keyakinan akan kebenaran pemahamannya tentang ajaran agama, kelompok fundamentalis selalu aktif menyebarkan pahamnya, agresif dalam merekrut pengikut baru, dan sebagainya.
  4. Keyakinan akan perlunya upaya yang sungguh-sungguh (jihad) dalam mencapai keselamatan hidup baik di dunia ataupun di akhirat menjadikan kelompok fundamentalis senantiasa giat dan militan melakukan segala aktifitasnya.

2 komentar:

  1. apa maksudnya dengan ilustrasi kartun dan bom dengan topik ini??? tolong jelaskan agar tidak terjadi fitnah

    BalasHapus
  2. itu QS 5.56 itu almaidah ayat 56 yah ?? kok gak sama

    BalasHapus