
Semoga
Allah melindungi kita dari tipu daya setan yang terkutuk dalam menjelaskan
issue yang selalu melekat di dalam masyarakat beragama, terutama islam. Yaitu
issue strategi perjuangan dalam agama melawan reformist dengan label;
Moderat, Liberal, Radikal dan Fundamen.
Sesungguhnya
ke 4 golongan tersebut bukanlah agama, adalah strategi, mereka memiliki
banyak persamaan dalam mengikuti perintah-perintah Allah, hanya
masing-masing golongan berbeda menafsirkan ayat-ayat Allah atau berbeda
merujuk ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an.
Kenapa
terjadi demikian? Karena penerima (nabi) wahyu dari Allah sudah ribuan
tahun wafat. Jadi kalau terjadi perbedaan dalam menafsirkan wahyu-wahyu
Allah dalam masarakat Yahudi, Nasrani dan Muslim, sudah
menjadi sunnatullah.
Lebel
seperti;Liberal, Moderat dan Radikal ini sudah ada sebelum agama islam
datang. Sebagaimana di tulis dalam ayat Allah diatas itu.Allah menjelaskan
dlm ayatNya QS.5:56, Golongan moderatlah yang dirahmati oleh Allah SWT,
jalan yang lurus yang tidak menyimpang banyak ke-kiri dan ke-kanan.
- Islam Moderat.
Pengertian
dari ‘Islam moderat’bukanlah tanpa konsep dan landasan. Justeru, istilah itu
muncul dengan dasar atau landasan teologis dan ontologis (sesuatu yang bersifat
konkret). Istilah Islam moderat ialah bagian dari ajaran Islam yang universal.
Istilah Islam moderat memiliki padanan dengan istilah Arab ummatan wasathan
atau al-din al-wasath. Allah SWT berfirman yang artinya, “Dan demikianlah Aku
(Tuhan) jadikan kalian umat yang “wasat” (adil, tengah-tengah, terbaik) agar
kalian menjadi saksi (syuhada’) bagi semua manusia, dan agar Rasul (Muhammad
SAW) menjadi saksi (syahid) juga atas kalian.” (Q. S. Al-Baqarah:143). Umatan
wasathan dalam ayat tersebut berarti “golongan atau agama tengah”.
Kata "wasat" dalam ayat di atas, jika merujuk kepada tafsir klasik seperti al-Tabari atau al-Razi, mempunyai tiga kemungkinan pengertian, yakni: umat yang adil, tengah-tengah, atau terbalik. Ketiga pengertian itu, pada dasarnya, saling berkaitan.
Sebagai istilah untuk penggolongan corak pemikiran dan gerakan istilah “Islam
moderat” dperlawankan dengan istilah lain, yaitu Islam radikal. Islam moderat,
dalam pengertian yang lazim kita kenal sekarang, adalah corak pemahaman Islam
yang menolak cara-cara kekerasan yang dilakukan oleh kalangan lain yang
menganut model Islam radikal.
Sejarah munculnya
Islam Moderat.
Golongan
ini adalah golongan antara Liberal dan Radikal, jalan tengah yaitu jalan
yang lurus, tidak ke-kiri dan tidak ke-kanan. Jalan yang diredhoi oleh
Allah, jalan yang pendek,aman dan cepat sukses di dunia dan akirat.QS.5:
56.
Oleh karena golongan Moderat
adalah antara liberal dan radikal, sudah tentu ada persamaan perjuangan dengan
liberal dan radikal. Dan sudah tentu pula ada perbedaannya. Mari kita tinjau
apa perbedaannya dan kesamaannya yang mendasar.
- Islam Liberal.
Istilah
Islam Liberal disusun dari dua buah kata, yaitu Islam dan liberal. Islam
maksudnya adalah agama Islam, yang diturunkan oleh Allah kepada Muhammad saw.
Dan Liberal yang artinya adalah kebebasan.
Setelah dua kata ini
disusun, kata liberal berfungsi sebagai keterangan terhadap Islam, sehingga
bisa secara singkat bisa dikatakan islam yang liberal atau bebas. Gerakan Islam
liberal, sebagaimana ditulis oleh tokohnya tujuannya adalah untuk untuk membebaskan
(liberating) umat Islam dari belenggu keterbelakangan dan kejumudan.
Sayangnya, gerakan ini menjadi liar dan benar-benar liberal, hingga mereka pun
hendak melepaskan diri dari nash-nash al-Qur’an dan sunnah. Kalaupun mereka
masih mengutip Qur’an dan hadis, mereka adakan penafsiran liberal sedemikian
rupa hingga memenuhi selera mereka.
Karakteristik
Islam Liberal.
Dari
pengamatan kita membaca buku-buku yang diturunkan oleh Allah (Taurat,Injil dan
Al-Qur’an) dan pengamalan/pengaplikasian ajaran agama di lapangan,
terutama di Amerika (Nasrani) kita dapat menyimpulkan ciri Liberal adalah
sebagai berikut:
- Tidak lagi
menjujung nama agama, tetapi lebih condong kepada peraturan2
Universal, the common value of life.
- Berpendapat
setiap agama adalah sama, peraturan2 agama mengajak kepada kebaikan
dan mejahui tindakan kekerasan yang dapat melukai orang lain.(hablul
minan nas)
- Merdeka
menjalankan keyakinan masing2 (agama, berpakaian dan berbicara) tidak
ada paksaan, dan harus saling hormat menghormati.
- perbedaan2
yang terdapat dlm masarakat.
- Mengizinkan perkawinan berbeda sex, dan boleh obortion(Pro- choise).
- Pergaulan bebas, dll.
Golongan
Liberal ini pada umumnya menyokong Partai Demokrat. Partai Demokrat ini
banyak mendapat sokongan dari masarakat Holywood, bintang-bintang Flim
dll.
Dalam masarakat islam, juga terdapat golongan Liberal ini yang mana strategi perjuangan adalah sama, mencontoh liberal dari umat Nasrani. Hanya berbeda agama saja.
Sejarah
munculnya Islam Liberal.
Sesungguhnya,
munculnya Islam Liberal itu adalah dalam rangka menghadang laju perkembangan
kaum muslimin yang setia dan taat pada al-qur’an dan hadis. Mereka menganggap
muslim yang taat pada dua ajaran islam ini sebagai kaum militan fundamentalis.
Tentang later belakang ini, di dalam situs resmi Islam Liberal
dinyatakan, “sudah tentu, jika tidak ada usaha-usaha untuk mencegah
dominannya pandangan keagamaan yang militan (fundamentalis) itu, dalam waktu
yang panjang, pandangan-pandangan kelompok keagamaan yang militan ini boleh
menjadi dominan. Hal ini jika terjadi, akan mempunyai akibat buruk buat usaha
memantapkan demokrasi di Indonesia. Sebab pandangan keagamaan yang militan
biasanya menimbulkan ketegangan antara kelompok-kelompok agama yang ada. Sebut saja
antara Islam dan Kristian. Pandangan-pandangan kegamaan yang terbuka (inklusif)
plural, dan humanis adalah salah satu nilai-nilai pokok yang mendasari suatu
kehidupan yang demokratis.”
Istilah
Islam Liberal ini diperkenalkan oleh seorang intelektual asal India, Asaf 'Ali
Asghar Fyzee, pada tahun 1950-an. Pada salah satu tulisannya dia menuliskan,
”Kita tidak perlu menghiraukan nomenklatur. Tetapi jika sebuah nama harus
diberikan padanya, marilah kita sebut itu 'Islam liberal” Kemudian istilah ini
dipopulerkan di Indonesia melalui karya Greg barton, Leonard Binder dan Charles
Kurzman.
- Islam Radikal
Kata
radikal berasal dari kata radix yang dalam bahasa Latin artinya akar. Dalam
kamus, kata radikal memiliki arti: mendasar (sampai pada hal yang prinsip),
sikap politik amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan), maju
dalam berpikir dan bertindak (KBBI, ed-4, cet.I, 2008).
Sejarah munculnya Islam Radikal.
Munculnya isu-isu
politis mengenai radikalisme Islam merupakan tantangan baru bagi umat Islam
untuk menjawabnya. Isu radikalismeIslam ini sebenarnya sudah lama mencuat di
permukaan wacana internasional. Radikalisme Islam sebagai fenomena
historis-sosiologis merupakan masalah yang banyak dibicarakan dalam wacana
politik dan peradaban global akibat kekuatan media yang memiliki potensi besar
dalam menciptakan persepsi masyarakat dunia6. Banyak label label yang diberikan
oleh kalangan Eropa Barat dan Amerika Serikat untuk menyebut gerakan Islam
radikal, dari sebutan kelompok garis keras, ekstrimis, militan, Islam kanan,
fundamentalisme sampai terrorisme. Bahkan di negara-negara Barat pasca
hancurnya ideology komunisme (pasca perang dingin) memandang Islam sebagai
sebuah gerakan dari peradaban yang menakutkan. Tidak ada gejolak politik yang
lebih ditakuti melebihi bangkitnya gerakan Islam yang diberinya label sebagai
radikalisme Islam. Tuduhan-tudujan dan propaganda Barat atas Islam sebagai
agama yang menopang gerakan radikalisme telah menjadi retorika internasional.
Label radikalisme bagi gerakan
Islam yang menentang Barat dan sekutu-sekutunya dengan sengaja dijadikan
komoditi politik. Gerakan perlawanan rakyat Palestina, Revolusi Islam Iran,
Partai FIS Al-Jazair, perilaku anti-AS yang dipertunjukkan Mu’ammar Ghadafi
ataupun Saddam Hussein, gerakan Islam di Mindanao Selatan, gerakan masyarakat
Muslim Sudan yang anti-AS, merebaknya solidaritas Muslim Indonesia terhadap
saudara-saudara yang tertindas dan sebagainya, adalah fenomena yang dijadikan media
Barat dalam mengkapanyekan label radikalisme Islam.Tetapi memang tidak bisa
dibantah bahwa dalam perjalanan sejarahnya terdapat kelompok-kelompok Islam
tertentu yang menggunakan jalan kekerasan untuk mencapai tujuan politis atau
mempertahankan paham keagamaannya secara kaku yang dalam bahasa peradaban
global sering disebut kaum radikalisme Islam.
Karakteristik
Islam Radikal
- Memaksakan hukum agama kepada orang lain atau dgn membuat undang2.
- Orang2 atau golongan yang berbeda agama dgn mereka di anggap musuh Tuhan atau ingkar Tuhan.Tidak menghormati keyakinan orang lain.
- Pemerintahan mengakui satu partai agama, yang mirip dengan sistem komunis.Tidak tolerensi dgn perbedaan2.
- Anti Obortion(penggugura n bayi) dan anti penikahan sama jenis sex.(Lesbian dan Gay),anti pergaulan bebas
- Condong melakukan tindakan kekerasan terhadap lawan2 nya bahkan dengan membunuh lawan2nya,nabi2 dan Reformer. Seperti di contohkan dlm al Quran menyiksa nabi Isa di salip, memerangi Nabi Muhammad saw.
- beberapa kali peperangan dll.
Golongan
Radikal/conservative ini pada umumnya menyokong Partai Republik. Dalam masarakat muslim
juga ada golongan Radikal/ extremis yang hampir sama strategi perjuangan dengan golongan radikal Nasrani dan yahudi.
Yang
sangat kita sayangi sekali dlm masarakat islam masih berlansung sampai hari ini
perbuatan2 kekeraan,penzoliman dan bahkan pembunuhan2 dgn bom2 bunuh diri sesama saudara2 sebangsa dan
seiman. Lihatlah di Iraq, Pakistan,
Sudan, Afaganistan, Indonesia, Negeria dll. Tidakah menyidihkan kita semua?
Sedangkan
masarakat Nasrani, Yahudi, Budha pada umumnya sudah relatif TIDAK ada lagi
tindakan penzoliman dan kekerasan karena berbeda menafsirkan Bible.Setiap golongan merdeka menafsirakn Bilble.
Mereka
sudah dapat menciptakan hidup yang TOLERENSI,damai, harmonis dalam perbedaan atau
hidup yang orang2 dewasa. Mereka sudah sukses meng-aplikasikan salah satu peraturan agama dlm bermasarakat yang
berbeda beda keyakinan dan tafsiran, yaitu
menghormati keyakinan orang lain artinya
mencitai ciptaan ALLAH yang mana ALLAH menciptakan manusia bermacam macam pendapat/keyakinan. Ini kunci hidup damai harmonis di dunia ini.Agama mu
untuk kamu,agama ku untuk aku.
- Islam Fundamental
Definisi
Islam fundamental : Orang Islam yang menegakkan syaria’at Islam berdasarkan
Al-Qur’an dan Hadist secara sepenuhnya dan semurni-murninya.
Beberapa
pandangan islam fundamental
Pertama,
dari segi keyakinan keagamaanya, mereka bersikap sangat kaku dan literalis
terhadap teks-teks keagamaan. Mereka sangat menekankan simbol-simbol keagamaan
daripada substansinya serta mengangap Islam sebagai doktrin yang telah mengatur
segala-galanya tanpa terkecuali.
Kedua, sikap dan pandangannya yang
eksklusif, mereka selalu mengklaim dengan menekankan bahwa keyakinan mereka
yang benar, sehingga orang yang berseberangan atau berbeda dengan mereka
dianggap salah dan harus dikutuk. Oleh sebab itu gerakan ini sangat cepat untuk
memvonis seseorang sesat, kafir, bid’ah dan lain sebagainya.
Ketiga, dari segi budaya dan sosial,
terkesan kolot, kuno. Hal ini disebabkan sikap mereka terhadap produk budaya
modern kendatipun sifatnya kultural bukan masuk pada wilayah keyakinan.
Keempat,dari segi bentuk dan sifat
gerakannya, mereka cendrung memaksakan kehendak dengan menggunakan berbagai
cara termasuk dengan cara-cara kekerasan, seperti hasutan, pemukulan,
pengrusakan, bahkan pengeboman atau dengan kata lain selalu menggunakan
penghakiam sendiri.
Sejarah
munculnya Islam Fundamental
Secara historis, istilah
fundamentalisme muncul pertama dan populer di kalangan tradisi Barat-Kristen.
Namun demikian, bukan berarti dalam Islam tidak dijumpai istilah atau tindakan
yang mirip dengan fundamentalisme yang ada di barat.
Pelacakan historis gerakan fundamentalisme
awal dalam Islam bisa dirujukkan kepada gerakan Khawarij, sedangkan
representasi gerakan fundamentalisme kontemporer bisa dialamatkan kepada
gerakan Wahabi Arab Saudi dan Revolusi Islam Iran ( Azyumardi Azra, 1996:107 ).
Secara makro, faktor yang melatarbelakangi
lahirnya gerakan fundamentalis adalah situasi politik baik tingkat domestik
maupun di tingkat internasional. Ini dapat dibuktikan dengan munculnya gerakan
fundamentalis pada masa akhir khalifah Ali bin Abi Thalib, di mana situasi dan
kondisi sosial politik tidak kondusif. Pada masa khalifah Ali, perang saudara
berkecamuk hebat antara kelompok Ali dan Muawiyah karena masalah pembunuhan
Utsman.
Dalam
keadaan runyam, Khawarij yang awalnya masuk golongan Ali membelot dan muncul
secara independen ke permukaan sejarah klasik Islam. Dengan latar belakang
kekecewaan mendalam atas roman ganas dua kelompok yang berseteru, mereka
berpendapat bahwa Ali dan Muawiyah kafir dan halal darahnya. Kemudian Ali
mereka bunuh, sedangkan Muawiyah masih tetap hidup.
(as-Syahrustani,t.t.:131-137).
Karakteristik
Islam Fundamental
Pertama,
mereka cenderung melakukan interpretasi literal terhadap teks-teks suci agama
dan menolak pemahaman kontekstual atas teks agama karena pemahaman seperti itu
dianggap mereduksi kesucian agama.
Kaum fundamental mengklaim
kebenaran tunggal. Menurut mereka, kebenaran hanya ada di dalam teks dan tidak
ada kebenaran di luar teks bahkan kebenaran hanya ada pada pemahaman mereka
terhadap apa yang dianggap sebagai prinsip-prinsip agama. Mereka tidak memberi
ruang kepada pemahaman dan penafsiran selain mereka. Sikap yang demikian ini
adalah sikap otoriter.
Kedua, mereka menolak pluralisme dan
relativisme. Bagi kaum fundamentalis, pluralism merupakan produk yang keliru
dari pemahaman terhadap teks suci. Pemahaman dan sikap yang tidak selaras
dengan pandangan kaum fndamentalis merupakan bentuk dari relativisme keagamaan,
yang terutama muncul tidak hanya karena intervensi nalar terhadap teks kitab
suci, tetapi juga karena perkembangan sosial kemasyarakatan yang telah lepas
dari kendali agama.
Ketiga, mereka memonopoli kebenaran atas
tafsir agama. Kaum fundamentalis cenderung menganggap dirinya sebagai penafsir
yang paling benar sehingga memandang sesat aliran yang tidak sepaham dengan
mereka. Di dalam khasanah Islam perbedaan tafsir merupakan suatu yang
biasa, sehingga dikenal banyak mazhab. 4 mahzab terbesar di Indonesia adalah
Ikhwanul Muslimin, Salafi atau Wahabi, Hizbut Tahrir, dan Habib.
Sikap keagamaan yang seperti ini
berpotensi untuk melahirkan kekerasan. Dengan dalih atas nama agama, atas nama
membela Islam, atas nama Tuhan mereka melakukan tindakan kekerasan,
pengrusakan, penganiayaan, dan bahkan sampai pembunuhan.
Keempat, setiap gerakan fundamentalisme
hampir selalu dapat dihubungkan dengan fanatisme, eksklusifisme, intoleran,
radikalisme, dan militanisme. Kaum fundamentalisme selalu mengambil bentuk
perlawanan yang sering bersifat radikal teradap ancaman yang dipandang
membahayakan eksistensi agama.
Beberapa karakteristik lain dari gerakan
fundamentalisme Islam, yaitu :
- Mempunyai
prinsip interpretasi ajaran agama yang berbeda atau berseberangan dengan
tradisi yang berlaku. Kemudian secara aktif, kelompok ini akan bergerak
untuk memperjuangkan hasil penafsirannya tersebut dengan pelbagai cara;
dari kritik persuasif hingga tindakan tegas yang menjurus anarkhisme. Pada
titik inilah fundamentalisme kerap dipersepsikan sebagai gerakan negatif.
- Lazimnya
kelompok ini memiliki perilaku yang eksklusif, tertutup, dan mencurigai
kelompok lain. Kendati dalam sebuah kesempatan bisa sangat terbuka untuk
berdialog dengan kelompok lain tetapi tujuannya sekadar membantah
argumentasi mereka.
- Berkat
keyakinan akan kebenaran pemahamannya tentang ajaran agama, kelompok
fundamentalis selalu aktif menyebarkan pahamnya, agresif dalam merekrut
pengikut baru, dan sebagainya.
- Keyakinan akan
perlunya upaya yang sungguh-sungguh (jihad) dalam mencapai keselamatan
hidup baik di dunia ataupun di akhirat menjadikan kelompok fundamentalis
senantiasa giat dan militan melakukan segala aktifitasnya.